Senin, 31 Oktober 2011

ARTIKEL


TIPS  MEMBUAT ANAK RAJIN BELAJAR
BELAJAR seringkali dianggap “hantu” bagi sang buah hati. Kalaupun bukan berwujud seperti hantu, belajar terlihat seperti beban yang harus dihindari. Dan, orangtua kerap kesal dengan argumentasi yang diajukan sang buah hati pada saat menyuruhnya belajar, seperti “Tanggung nih Ma, ini film kartun kesukaan Adik.” “Sebentar lagi, Pak! Adik kan masih asyik main game, tanggung nih.” “Males, ah! Besok kan gak ada ulangan!” Mungkin salah satu dari argumentasi di atas pernah dilontarkan sang buah hati kepada Anda.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki gaya belajar yang paling disukainya, tak terkecuali anak-anak. Apakah tergolong pembelajar auditori, visual, kinestetik, atau taktil. Masing-masing gaya belajar punya cara tersendiri untuk bisa terfokus, berkonsentrasi, dan mampu menyerap informasi. Orangtua yang bijak perlu memahami dominasi gaya belajar pada buah hatinya agar bisa dengan mudah mengarahkan dan melejitkan potensinya.
Buku ini dihadirkan untuk menjembatani persepsi orangtua dan anak mengenai belajar. Buku ini juga dilengkapi alat tes untuk menilai dominasi gaya belajar pada anak dan orangtua yang akan memudahkan orangtua mengambil tindakan, tetapi disukai oleh anak. Orangtua tak perlu lagi “marah-marah” untuk memaksakan anaknya belajar. Dan, dengan senang hati dan kesadarannya sendiri, anak akan memahami bahwa belajar adalah “sesuatu” yang harus dilakukan dengan cara menyenangkan. Mari kita ciptakan proses belajar seasyik bermain.

Menghadapi Rekan Kerja yang Menyebalkan
Mendapat rekan kerja yang menyebalkan mungkin akan membuat anda sebal. Berikut ini beberapa jenis rekan sekerja yang sebaiknya dihindari, serta tips cara menghadapinya:

1. Teman yang bermuka dua
Berhati-hatilah menghadapi tipe rekan sekerja yang bermuka dua. Bahkan, bila tidak ada yang perlu dibicarakan sebaiknya Anda diam saja.
Teman dengan tipe seperti ini senang memakai nama orang lain dalam membicarakan kejelekan orang dan membicarakan Anda di belakang Anda. Karena sikap dan kata-katanya manis, Anda akan merasa dia merupakan sahabat yang bisa dipercaya.
Padahal, bila Anda tidak ada, dia akan membicarakan Anda kepada rekan kerja yang lain. Oleh karena itu, bila dia mendekati Anda untuk mulai bergosip, sebaiknya sambil tersenyum angkat telepon dan tunjukkan kepadanya bahwa Anda sedang sibuk. Sesudah beberapa kali sikap ini Anda perlihatkan kepadanya, percayalah dia tidak tertarik untuk mendekati lagi.
Dia memerlukan seseorang yang tertarik dengan ceritanya, seseorang yang memberikan respons yang antusias. Oleh karena itu jangan perlihatkan sikap antusias atau tertarik dengan apa yang diceritakannya kepada Anda.
Bila terjebak berada dalam satu lift dengannya, jangan sampai Anda mengekspresikan kekesalan Anda dengan kata-kata yang kasar atau jangan terpancing dengan omongannya.

2. Teman yang berpikiran negatif
Sebaik apapun ide yang Anda miliki pasti dicela olehnya dan dengan senang hati akan disampaikannya kepada atasan.
Rekan sekerja yang berpandangan negatif biasanya tidak memiliki ide-ide yang cemerlang. Karenanya, agar dapat ikut serta di dalam pembicaraan, dia melecehkan pendapat orang lain.
Bila Anda memperoleh reward akhir tahun, dia akan memperbincangkannya. Anda tidak perlu berargumentasi dengannya karena akan membahayakan diri Anda. Jangan beri kesempatan padanya untuk menemukan kekurangan Anda. Usahakan Anda dapat mengatasi masalah yang Anda hadapi dan mengimbanginya dengan solusi yang positif.

3. Teman yang suka memanfaatkan
Berbeda dengan rekan sekerja yang berpikiran negatif, rekan sekerja yang sifatnya pemanfaat dapat melihat ide cemerlang Anda, dan memanfaatkannya.
Mendapatkan bantuan dari rekan sekerja tampaknya menyenangkan, tapi Anda harus berhati-hati. Bila tidak keberatan untuk dibantu olehnya Anda dapat berubah dari orang yang bertanggung jawab atas proyek yang Anda lakukan menjadi orang yang terbingung-bingung karena ide Anda diambil olehnya.
Tipe rekan sekerja yang demikian tidak dapat menahan dirinya dan selalu ingin terlibat dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh rekan sekerja lainnya. Ada dua bahaya bila Anda membiarkannya ikut terlibat dengan proyek yang Anda lakukan: pertama, Anda berisiko melihat ide Anda berubah seratus persen. Kedua, melalui akal bulusnya akan tampak seolah-olah bukan Anda yang mengerjakan proyek Anda.
Satu-satunya cara dalam menjawab tawaran bantuan darinya adalah dengan mengatakan, “Terima kasih, saya dapat mengerjakannya sendiri.” Dan tidak peduli seberapa menggoda tawarannya, Anda harus kuat. Bantuannya dapat membahayakan reputasi Anda.

4. Rekan sekerja yang posesif
Dia sangat licik karena dia tidak menyabotase ide Anda, bahkan tidak menyusun siasat ataupun memanipulasi sesuatu hal. Dia hanya menyukai Anda. Tetapi, mengapa teman seperti ini berbahaya?
Memang menyenangkan bila kita memiliki teman yang menyukai kita. Tetapi sebaiknya Anda berhati-hati dan tidak terlalu dekat dengan teman tipe seperti ini. Tipe rekan sekerja yang demikian selalu ingin bersama-sama kemanapun Anda pergi, baik untuk makan siang ataupun untuk berbelanja sesudah pulang kantor dan berakhir pekan.
Bila Anda menikmati kebersamaan dengannya, tidak masalah. Tetapi masalahnya, bila dia sudah begitu lengket dengan Anda dan tiba-tiba keadaan berubah, misalnya Anda mendapatkan kekasih, dia akan sangat cemburu dan tidak dapat menerima perubahan tersebut begitu saja.
Bagaimana mungkin setiap hari Anda dapat menghindari pandangan matanya yang penuh kemarahan padahal mejanya tepat berada di sebelah meja kerja?
Tipe-tipe yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari tipe rekan sekerja yang dapat dijumpai di tempat kerja. Masih banyak orang yang harus dihadapi di tempat kerja Anda.
Yang perlu diingat hanyalah menyadari bagaimana rekan sekerja dapat memanfaatkan Anda dan bagaimana rekan sekerja yang lain dapat mempersulit hidup Anda, sekaligus mengetahui bagaimana menghadapi mereka.

 Sumber:Majalah NOVA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar