Kamis, 05 April 2012

Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan Ritel :


1.Kebutuhan
Setiap manusia mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda,maka banyak peritel yang mempunyai kemampuan untuk menarik minat pelanggan dengan produk dan jasa yang ditawarkan yang banyak dipasarkan di mall besar seperti sogo,giant,Matahari,dll.pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hanya dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi (un met need) jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam
2.Pemilihan segment target pasar
Segmen target pasar( Target Market ), yaitu segmen – segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktifitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh ritel,Jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel bedasarkan produk dan jasa yang bervariasi ingin peritel tawarkan kepada pelanggan,oleh karena itu tidak memungkinkan peritel untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam segment menentukan target pasar baik secara kualitas produk,harga,promosi untuk mendorong dan menarik hati  konsumen memiliki produk dan jasa yang disukainya
3.Persaingan
Bisnis ritel saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan bergesernya gaya hidup tradisional ke modern oleh karenanya peluang emas ini dimanfaatkan oleh peritel-peritel yang mempunyai modal besar dan dengan kemampuan management Retail modern baik Jaringan maupun sendirian ( stay lone )serta berkemampuan mencari modal asing seperti jaringan minimarket maupun Hipermarket asing yang sudah ada saat ini,maka salah satu caranya untuk menumbuhkan kekuatan persaingan perusahaan ialah dengan mengadopsi suatu teknologi informasi guna dapat memantapkan dan memastikan kecepatan informasi sampai pada level top manajemen. Informasi yang didapatkan harus cepat, tepat dan efisien sehingga mendukung kebijakan-kebijakan strategis yang diputuskan oleh top manajemen.
4.SDM
Sangat penting untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.
5.Profitabilitas
Peritel mempunyai keuntungan yang berlipat dari bisnis yang peritel jalankan jika ditekuni dengan sungguh-sungguh.selain faktor keuntungan fakta membuktikan bahwa bisnis retail tumbuh dengan pesat sepanjang jaman,bisnis ritel merupakan mata pencaharian yang paling banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari,umur bisnis ritel atau berdagang juga paling panjang di banding sektor lain,orang berdagang sudah ada sejak jaman dahulu sebelum modernisasi

Senin, 02 April 2012

10 RITEL TERBESAR DIDUNIA

1.SOGO
a. Sejarah sogo:
Sogo Department Store, di Hachiōji, Tokyo, Jepang.Sogo didirikan pada tahun 1830 di Osaka, Jepang oleh Ihei Sogo sebagai seorang pengecer kimono yang telah terpakai.
Pada Juli 2000, perusahaan menghadapi kesulitan finansial, yang disebabkan oleh karena kebijakan investasi real estate yang sembrono dari mantan pimpinan, Hiroo Mizushima, dan keruntuhan haraga real estate sejak pertengahan 1980-an. Kelompok itu runtuh di bawah tumpukan hutang sebesar 17 miliar Dolar Amerika Serikat. Hutang tersebut terutama kepada Bank Industri Jepang.
Sogo kemudian dibawa ke Pengadilan Negeri Osaka di bawa Rehabilitasi Hukum Sipil pada 12 Juli 2000. Hal ini menyebabkan mereka harus melepaskan diri dari lini usaha yang tidak menghasilkan keuntungan, dan juga aset – aset berharga, seperti beberapa toko di Jepang, termasuk yang berada di luar negeri, yakni Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, dan Taipei.
Di luar negeri, toko Sogo mampu selamat di bawah waralaba independen, di mana perusahaan Jepang juga telah berhasil meningkatkan modal mereka.Di Jepang, Sogo saat ini merupakan anak perusahaan dari Millennium Retailing.
b.   Riwayat Sogo
Sogo Department Store di Kobe, Jepang.Sogo Co., Ltd,merupakan sebuah toko serba ada (department store) berantai yang mengoperasikan sebuah jaringan ekstensif atas cabang – cabangnya, yang berpusat di Jepang. Sogo memiliki toko – toko di berbagai lokasi di beberapa negara seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Bali di Indonesia, Beijing dan Hong Kong di Republik Rakyat Cina, Taipei di Taiwan, Kuala Lumpur di Malaysia, Singapura, Bangkok di Thailand, dan London di Britania Raya, tetapi kebanyakan dari cabang – cabang internasional tersebut saat ini dikendalikan oleh waralaba independen.

c.Asset Sogo
¥5,634trillion / $15,755,480,894.44 (2010)[3]
¥843.475 billion / $6,117,597,301.89 (2009)[4]
¥789,525 billion / $15,475,070,032.55 (2010)
¥2,0 trillion / $38,831,519,302.50 (2009)

d.Cabang Sogo:
·         Changi,Singapore
·         Kuala lumpur,Malaysia
·         Hongkong
·         Brunei Darussalam
·         Bahnhofstrasse, Zürich, Swiss
·         Berlin,germany
·         Fifth Avenue, New York City
·         Ginza, Tokyo, Jepang

2.CLARK
a.Sejarah Clark :
1. 1825-1900 

Semuanya berawal pada tahun 1825 di pedesaan Somerset of Street ketika Cyrus Clark mulai menyamak kulit domba. Saudara lelakinya, James, bergabung dengannya dan memperkenalkan sandal kulit domba pada tahun 1830.
“Produksi dengan cepat meningkat, dibantu dengan pembelian mesin-mesin jahit yang baru ditemukan pada tahun 1856. Sebuah pemasaran yang sukses pada awalnya adalah perkenalan ‘koleksi higienis’ oleh William Clark, yaitu sebuah range yang mengikuti bentuk alami dan garis kaki, yang membangun reputasi Clarks dalam menghasilkan sepatu yang ramah pada kaki.”

2. 1900-1940

Clarks berekspansi dengan cepat pada awal abad 20 di bawah pimpinan John, Roger, dan Alice Clark. Mereka memperkenalkan teknologi dan materi baru, memanfaatkan produksi masal yang ekonomis, dan bereaksi akan mode yang terus berubah dan timbulnya pergelangan kaki wanita dengan lebih menekankan pada perkembangan sepatu wanita.

3. 1940-1970

Akhir perang dunia dua menyaksikan ekspansi dramatis oleh Clarks saat Clarks beranjak ke pasar dunia. Pada awal tahun 1950-an, Nathan Clark memperkenalkan Desert Boot. Beranjak dari boots yang sederhana dan nyaman yang ditemukan teman prajuritnya di bazaar di Kairo, boots tersebut memiliki sikap, dan dengan cepat memperoleh popularitas secara global. Popularitas ini juga terjadi pada temuan Lance Clarks, Wallabee, pada tahun 60-an -sebuah gaya moccasin sederhana yang menjadi sepatu klasik Clarks lainnya.
 4. 1970-TODAY
Pada tahun 1970-an, investasi Clarks dalam teknologi terbayar sudah, ketika perkenalan akan polyurethane sebagai bahan untuk membuat sol menghasilkan keuntungan kenyamanan yang unik bagi konsumen sepatu Clarks. Sangat ringan, tetapi sebenarnya tidak dapat dihancurkan, teknologi PU membentuk dasar dari banyak range produk yang sukses, mulai dari polyveldts di tahun 70-an hingga produk Active Air dan Springer terkini dengan gabungan bantalan udara jauh di dalam sol PU-nya.
Clarks menikmati pertumbuhan signifikan di UK pada masa ini dengan pendirian sebuah rantai retail yang besar. Ekspansi global juga semakin cepat, terutama di USA. Sekarang, 179 tahun setelah semuanya dimulai, Clarks saat ini adalah retailer sepatu nomor 1 di UK. Merk sepatu anak ternama di UK. Merk sepatu nomor 1 di dunia.
b.Cabang-Cabang Ritel Clark:
Jl. Puri Agung, Puri Indah, Ground Level #6
Jakarta Barat
11610
Jl. Asia Afrika Lot 19 3rd floor #88
Jakarta Selatan
10270

3. POINT BREAK
a. Sejarah :
Dimulai pada awal tahun 90-an dimana dunia fashion sedang berkembang dengan begitu pesatnya, terutama dunia surf, skate dan street wear. Perkembangan yang satu ini menimbulkan banyak perubahan dalam gaya hidup dan berpakaian kaula muda.sambutan pertama di Indonesia datang dari para surfer dan anak-anak muda yang mengunjungi Bali. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila Pulau Dewata menjadi trendsetter gaya hidup baru yang satu ini.
b.Riwayat :
Karena gaya hidup manusia semakin modern maka,permintaan di bidang surf, skate dan street wear, memacu lahirnya toko-toko yang menjual produk-produk tersebut di sekitar Pantai Kuta. Pangsa pasar yang besar juga membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan. Anak-anak muda yang mengunjungi Bali merasa tertarik untuk mencoba dan membeli produk-produk yang ditawarkan. Namun pada saat itu, produk-produk tersebut cuma bisa didapatkan di Bali saja. Itu berarti, bila mereka hendak membeli produk tersebut, mereka harus pergi ke Bali terlebih dahulu. Hmm...bayangkan pemborosan waktu dan uang yang harus mereka lakukan. Melihat kondisi yang ada, dan semakin berkembangnya permintaan surf, skate dan street wear, terutama di daerah Jakarta, maka dibukalah toko pertama di luar Bali yang bernama Point Break.
Outlet Point Break pertama yang dibuka berlokasi di Blok M Plaza, kemudian disusul dengan pembukaan Point Break store di Mall Pondok Indah, Plaza Senayan, Mall Taman Anggrek, Mall Ciputra, Palembang Square, Mall Kelapa Gading, Bandung Super Mall, Plaza Tunjungan Surabaya, Mall Panakukang, Supermall Pakuwon Indah, Sun Plaza Medan, Mall Galaxy, Solo Square, dan Palembang Indah. Sampai dengan akhir tahun 2006, total outlet yang telah dimiliki Point Break adalah sebanyak 35 toko, termasuk sister company-nya i.D. Girl, yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, dan Medan.
Disini kalian bisa mendapatkan produk-produk terbaru dari merk-merk terkenal dunia, seperti Billabong, Rip Curl, Quiksilver, Mooks, Oakley, Rusty, Roxy, No Fear, Reef, Bico, Stussy, Cult, Kuta Lines, Globe, Hot Tuna, dan Emily The Strange.Keseriusan PT. Point Break Indonesia dalam menjalankan bisnis retail terbukti dengan dibukanya Point Break World pada 7 Oktober 2006 lalu. Dengan luas 1.100 m2 dan berlokasi di Lt.1 Unit 1-12 A Mall Kelapa Gading 3, Point Break World bukan hanya sekedar huge concept store, namun merupakan realisasi dari sebuah gagasan untuk menampung Surf, Street, Skate lifestyle dalam satu toko. Dimana di dalamnya tidak hanya menyediakan produk-produk dari merk ternama, namun juga menghadirkan entertainment inside store seperti photo box, surfing machine, dan sensitive floor sehingga customer akan merasakan shopping experience yang totally full of wonder.
Di tahun 2010, Point Break  kembali menambah 3 toko baru, yaitu Point Break World Samarinda, Point Break Ternate dan Point Break Transkalla, setelah sebelumnya di akhir tahun 2009 Point Break World Banjarmasin resmi dibuka.
Sampai dengan akhir tahun 2010, PT. Point Break Indonesia telah memiliki 7 toko Point Break World ( PBW Mall Kelapa Gading 3, PBW Plaza Senaya, PBW Bandung Super Mal, PBW Duta Mal Banjarmasin, PBW Mall Panakkukang, PBW Samarinda Square, PBW Tunjungan Plaza 3) serta 22 toko Point Break yang tersebar di seluruh Indonesia.tahun 2010,Point Break  kembali menambah 3 toko baru, yaitu Point Break World Samarinda,Point Break Ternate dan Point Break Transkalla, setelah sebelumnya di akhir tahun 2009 Point Break World Banjarmasin resmi dibuka.

Di tahun 2011, 2 outlet baru dengan new concept dengan Selected Brand kembali dibuka, yaitu di Point Break Bandung Supermal dan Point Break Ciputra World Surabaya. Sampai saat ini, PT. Point Break Indonesia telah memiliki 6 toko Point Break World ( PBW Mall Kelapa Gading 3, PBW Plaza Senayan, PBW Duta Mal Banjarmasin, PBW Mall Panakkukang, PBW Samarinda Square, PBW Tunjungan Plaza 3) serta 23 toko Point Break yang tersebar di seluruh Indonesia."
c.Asset Point Break
Pusat
New York,US
▲ $4,89 milyar
▲ 12,6547 milyar
15.850
d.Cabang Point Break :
1.Jakarta
a.    Blok M Plaza
b.    Pondok Indah Mall
c.    Plaza Senayan
d.    Mall Kelapa Gading 3
e.    Pasaraya
2.Tangerang
-  Supermall Karawaci
3.Bekasi
- Metropolitan Mall 2
4.Bandung
- Bandung Supermall
5.Surabaya
a.  Tunjungan Plaza III
b.  Galaxy Mall
c.  SuperPakuwon Indah
d.   Ciputra World
6.Makassar
a.   Mall Panakkukang
b.  Transkalla
7.Banjarmasin
- Duta Mall Banjarmasin
8.Samarinda
- Samarinda Square
9.Medan
- Sun Plaza
10.Palembang
- Palembang Square
- Palembang Indah Mall
11.Pekanbaru
- Mall Ciputra Seraya
12. Palu
- Mall Tatura
13.Padang
- Plaza Andalas
- Basco Grand Mall
14.Maluku
- Jatiland Mall Ternate
4.ADIDAS
a. Sejarah :
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu ‘Puma’ sedangkan Adi membuat merk ‘Adidas.’ Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni ‘das’ sehingga menjadi kata ‘Adidas’. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.
b.   Riwayat Logo Adidas
Riwayat Logo Adidas sebagai Bisnis Ritel yang menguntungkan baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep ‘Trefoil Logo’, yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep ‘We knew then – we know now’ yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.
C.Asset Adidas:
Jumlah aktiva menurun 7%

Pada akhir 2009, total aset mengalami penurunan 7% menjadi € 8875000000 dibandingkan € 9533000000 pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan penurunan aktiva lancar. Penurunan aktiva tidak lancar juga mempengaruhi perkembangan ini melihat 37.

 Grup persediaan turun 26%

Persediaan Grup menurun 26% menjadi € 1471000000 pada akhir 2009 dibandingkan € 1995000000 pada tahun 2008 lihat Catatan 9. Pada dasar mata uang netral, persediaan menurun 27%. Hal ini terutama akibat dari volume produksi berkurang serta pembersihan persediaan berlebih sama sekali merek kami melihat 38.

 Piutang menurun 12%

Pada akhir 2009, piutang Grup menurun 12% menjadi € 1429000000 (2008: € 1624000000) lihat Catatan 7. Pada dasar mata uang netral, piutang turun 13%. Penurunan ini mencerminkan disiplin yang ketat dalam melaksanakan perdagangan Grup syarat dan koleksi peningkatan piutang karena situasi ekonomi yang sulit mereda di sebagian besar pasar pada akhir tahun melihat 39.

Keuangan lainnya aktiva lancar turun 44%

Aktiva lain-lain keuangan saat ini menurun 44% menjadi € 160.000.000 pada akhir 2009 dari € 287.000.000 pada tahun 2008 lihat Catatan 8. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai wajar kontrak berjangka saat ini.

Aktiva lancar lainnya turun 28%

Aktiva lancar lainnya menurun 28% menjadi € 360.000.000 pada akhir 2009 dari € 502.000.000 pada tahun 2008, terutama sebagai akibat dari penurunan muka lihat Catatan 10.

 Aktiva tetap menurun 7%

Aktiva tetap mengalami penurunan 7% menjadi € 3794000000 pada akhir 2009 dibandingkan € 4074000000 pada tahun 2008. Penambahan dalam jumlah 264.000.000 € terutama terkait dengan berlanjutnya ekspansi sendiri-ritel kegiatan dan investasi ke infrastruktur TI Grup.

Penambahan lebih dari diimbangi oleh penyusutan dan amortisasi sebesar €, 310 juta pelepasan sebesar € 48 juta dan transfer aset tetap ke aset yang dimiliki untuk dijual sebesar € 106.000.000. Selain itu, efek negatif terjemahan mata uang dalam jumlah € 80.000.000 pada aktiva tetap dalam mata uang selain euro dampak perkembangan ini.

 Aset yang dimiliki untuk dijual meningkat 296%

Pada akhir 2009, aset yang dimiliki untuk dijual meningkat 296% menjadi 126.000.000 € dibandingkan dengan € 31.000.000 pada akhir 2008, karena aset tambahan sekarang berada di lingkup penjualan lihat Catatan 3. Aset yang dimiliki untuk dijual terutama berhubungan dengan rencana penjualan tanah dan bangunan di Herzogenaurach, Jerman, serta bangunan kantor tertentu dan gudang di berbagai lokasi lain.

Lain aktiva tidak lancar meningkat 5%

Lain aktiva tidak lancar meningkat sebesar 5% menjadi € 126.000.000 pada akhir 2009 dari € 120 juta pada 2008, terutama didorong oleh peningkatan kontrak promosi prabayar
5. APPLE
a.   Sejarah :
  • Sejarah iPhone dimulai saat Steve Jobs, CEO dari Apple Inc. memerintahkan ilmuwan-ilmuwan Apple untuk mempelajari secara lebih mendalam teknologi layar sentuh. Pengembangan dari unit iPhone itu sendiri dimulai nyaris 10 tahun sebelum iPhone pertama diluncurkan di pasaran. Pada tahun 1999, Apple mematenkan hak untuk menggunakan nama domain iphone.org Beberapa tahun kemudian, Apple mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dalam bisnis telepon genggam.
b.  Riwayat :
  • Apple mengejutkan dunia pada tanggal 29 Juni 2007 saat mereka memutuskan untuk terang-terangan terjun ke dalam kancah persaingan bisnis telepon genggam. Secara ekslusif Apple menggaet AT&T Wireless sebagai mitranya untuk memasarkan iPhone 2G. Saat pertama kali dikembangkan, Apple hendak menjadikan iPhone unit telepon genggam yang memadukan fitur entertainment iPod dengan fungsi komunikasi sebuah telepon genggam. Lebih lagi iPhone 2G dilengkapi kamera berukuran 2 megapixel untuk kebutuhan foto. Pada akhir tahun 2007, iPhone sukses menjual lebih dari 3 juta unit iPhone 2G. Tidak berhenti sampai disitu saja, pada pertengahan tahun 2008, penjualan iPhone 2G bahkan menembus angka 6 juta unit. Walau terbilang revolusioner dan sukses sebagai unit telepon genggam yang mengkhususkan diri pada fitur hiburan dan akses internet, iPhone 2G dikritik khalayak ramai dan pengguna karena kemampuan akses internetnya yang masih terbatas.
  • Pada tanggal 11 Juni 2008, Apple memenuhi harapan para pengguna iPhone 2G dengan meluncurkan iPhone 3G yang merupakan penyempurnaan dari pendahulunya. iPhone 3G memiliki akses internet 3G yang cepat dan handal. Fitur utama yang diusung oleh iPhone 3G selain dari akses internet dan entertainment adalah interactive games yang berjumlah banyak. Walau demikian, iPhone 3G banyak dikritik oleh pengguna karena banyaknya Bug yang terselip dalam Sistem Operasi yang kerap mengakibatkan terjadinya error saat telepon dioperasikan.
  • Sebagai respon terhadap banyaknya masalah yang dihadapi oleh iPhone 3G, Apple secara sigap merilis iPhone 3GS yang merupakan penyempurnaan dari iPhone sebelumnya. Ada banyak perbedaan antara iPhone 3GS dan pendahulunya iPhone 3G. Di antaranya adalah penggunaan prosesor AAR 11 600 MHz pada iPhone 3GS, dimana iPhone 3G masih menggunakan prosesor ARM 11 412 MHz. Lebih lagi iPhone 3GS mendukung penggunaan piranti OpenGL ES 2.0, sedangkan iPhone 3G hanya mendukung penggunaan piranti OpenGL yes 1.1. Fitur yang paling menonjol dari iPhone 3GS tentu saja adalah kemampuan akses internetnya yang jelas jauh lebih cepat dan handal disbanding dengan seri iPhone 3G. iPhone 3GS juga dilengkapi teknologi nirkabel HSDPA WiFi dengan kapasitas 7.2 MB dan Bluetooth 2.1. Dari segi perangkat keras, berbeda dengan iPhone 2G dan 3G yang masih menggunakan kamera 2 megapixel, Apple melengkapi iPhone 3GS dengan kamera 3,5 megapixel. iPhone 3GS juga menjadi iphone pertama yang memiliki fitur merekam video. iPhone 3GS terbukti sukses di pasaran dengan 3 Juta unit terjual hanya dalam kurun waktu 3 hari dan download 10 juta aplikasi untuk iPhone 3GS oleh para pengguna yang terjadi dalam 2 - 3 minggu berikut.
  • Tingkat penjualan iPhone 3GS sama sekali tidak terpengaruh oleh resesi ekonomi yang tengah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Oleh karena kesuksesan produk iPhone 3GS di pasaran, Apple tercatat sebagai satu dari sedikit perusahaan yang mengalami profit raise sebesar 15%, angka yang didapat dari penjualan 2,6 juta Mac dan 5,2 juta unit iPhone 3GS. Sebuah survey yang dilakukan RBC Capital Markets membuktikan bahwa 99% pengguna iPhone sangat puas dengan produk ini, dengan 82% pengguna menjawab “sangat puas” saat mengambil survey, 73% memberikan ranking tinggi, dan 94% konsumen merasa produk iPhone 3GS memenuhi semua tuntutan mereka terhadap seri iPhone dan bahkan lebih.
c.Asset Apple:
604.98 Up5.43(0.91%) 9:38AM EDT - Nasdaq Real Time Price:
Period Ending
Sep 24, 2011
Sep 25, 2010
Sep 26, 2009

Assets
Current Assets

Cash And Cash Equivalents
9,815,000  
11,261,000  
5,263,000  

Short Term Investments
16,137,000  
14,359,000  
18,201,000  

Net Receivables
13,731,000  
11,560,000  
6,192,000  

Inventory
776,000  
1,051,000  
455,000  

Other Current Assets
4,529,000  
3,447,000  
1,444,000  

Total Current Assets
44,988,000  
41,678,000  
31,555,000  
Long Term Investments
55,618,000  
25,391,000  
10,528,000  
Property Plant and Equipment
7,777,000  
4,768,000  
2,954,000  
Goodwill
896,000  
741,000  
206,000  
Intangible Assets
3,536,000  
342,000  
247,000  
Accumulated Amortization
-  
-  
-  
Other Assets
3,556,000  
2,263,000  
2,011,000  
Deferred Long Term Asset Charges
-  
-  
1,727,000  

Total Assets
116,371,000  
75,183,000  
47,501,000  

6. DELL

Sejarah :
Michael Dell yang saat itu sedang berkuliah di University of Texas, Austin pada tahun 1984 mendirikan sebuah perusahaan PC's Limited dengan modal awal $1000. Perusahaan yang pada awalnya dijalankan dari luar area kampus tepatnya di sebuah kamar asrama di Dobie Center, mempunyai tujuan awal sebagai penjual komputer IBM-compatible yang dirakit dari komponen-komponen yang telah disediakan. Michael Dell menjalani bisnisnya dengan keyakinan bahwa menjual komputer secara langsung ke konsumen dapat membantu PC's Limited lebih memahami kebutuhan konsumen dan mampu memberikan solusi efektif atas kebutuhan tersebut. Michael Dell berhenti dari sekolah agar dapat lebih memfocuskan diri terhadap bisnisnya yang sedang berkembang.
Pada tahun 1985, perusahaan memproduksi (di Zimbabwe) komputer pertamanya yang diberi nama "Turbo PC". Komputer yang merupakan hasil rancangan sendiri tersebut menggunakan prosesor Intel 8088-compatible dan berjalan pada kecepatan 8MHz. Sistem komputer tersebut ditawarkan melalui majalah komputer nasional untuk penjualan langsung kepada konsumen. Konfigurasi dari komputer yang ditawarkan masih dapat diubah sesuai dengan kebutuhan konsumen berdasarkan pilihan-pilihan konfigurasi yang ada. Penawaran ini memungkinkan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan merek-merek ritel yang sudah ada dan kemudahan bagi konsumen dengan tidak perlu merakit komponen sendiri. Walaupun bukan termasuk perusahaan pertama yang berbisnis dengan model usaha seperti ini, PC's Limited merupakan salah satu perusahaan pertama yang sukses dengan model usaha tersebut. Perusahaan Dell meraih pendapatan kotor lebih dari $73 juta pada tahun pertama.
Pada tahun 1989, PC's Limited mengoperasikan program on-site-service (layanan ditempat) pertama kali sebagai pengganti dari pusat layanan yang biasa disediakan oleh peritel-peritel lokal. Juga pada tahun 1987, perusahaan mulai beroperasi di Inggris; diikuti dengan 11 negara-negara lain dalam kurun waktu 4 tahun. Pada tahun 1989, estimasi nilai bisnis perusahaan naik dari $30 juta menjadi $80 juta yang berasal dari penawaran saham publik awal (initial public offering) sebanyak 3,5 juta lembar saham dengan harga $8,50 per lembarnya. Kemudian pada tahun 1988 perusahaan berubah nama menjadi "Dell Computer Corporation"
Pada tahun 1990, Dell Computer Corporation mencoba menjual produk-produknya secara tidak langsung melalui warehouse-clubs dan computer-superstores, namun memperoleh hasil yang kurang memuaskan, dan kembali fokus pada model usaha penjualan produk langsung ke konsumen. Pada tahun 1992, Majalah Fortune memasukan Dell Computer Corporation kedalam daftar 500 perusahan besar dunia.Pada tahun 1996, Dell mulai menjual produk melalui internet.
Pada tahun 1999, Dell mengambil alih perusahaan Compaq dan menjadi penjual Computer Personal terbesar di Amerika Serikat dengan pendapatan $25 Milyar sesuai dengan laporan bulan Januari 2000. Untuk melengkapi expansi diluar komputer, para pemegang saham setuju mengubah nama perusahaan menjadi "Dell Inc." pada rapat tahunan perusahaan tahun 2003.
Pada bulan Maret 2002, Dell mencoba memasuki pasar multimedia dan home-entertainment dengan memperkenalkan produk televisi, handhelds, dan pemutar suara digital. Dell juga memproduksi printer Dell untuk pengguna rumahan dan kantor-kantor kecil. Michael Dell mengundurkan diri sebagai CEO pada tanggal 16 Juli 2004, namun tetap mempertahankan kedudukan sebagai Ketua Dewan Komisaris. Kevin Rollins yang telah memegang berbagai jabatan eksekutif di perusahaan Dell, ditunjuk sebagai CEO yang baru.
Pada tanggal 22 Desember 2004, perusahaan Dell mengumumkan akan membangun pusat perakitan baru di daerah Winston-Salem, Carolina Utara; Dewan pemerintahan kota menyediakan paket insentif sebesar $37,2 Juta untuk Dell; Amerika Serikat memberikan $250 Juta paket insentif dan pengurangan-pengurangan pajak.Pada bulan Januari 2005, kontribusi penjualan dari pasar internasional pada kedua kuartal tahun fiskal 2005 meningkat, sesuai dengan pengumuman yang diungkapkan perusahaan.
Pada bulan Februari 2005, Dell muncul pertama kali dalam daftar "Perusahaan yang Paling Disegani' yang dikeluarkan oleh Majalah Fortune.Pada bulan November 2005, Majalah BusinessWeek mengeluarkan artikel "It's Bad to Worse at Dell" yang berisi tentang ketidakmampuan Dell dalam memenuhi target perkiraan pemasukan dan penjualan yaitu lebih buruk daripada yang diperkirakan pada kinerja finansial kuartal ketiga -suatu pertanda buruk untuk perusahaan yang selalu menghargai rendah pemasukannya. Dell mengakuinya bahwa cacat kapasitor yang terdapat pada motherboard Optiplex GX270 dan Optiplex GX280 saja sudah menghabiskan dana perusahaan sebesar $300 Juta. CEO Kevin Rollins sebagian menyalahkan buruknya kinerja perusahaan pada fokus PC low-end
Pada tanggal 23 Maret 2006, Dell membeli perusahaan pembuat perangkat keras komputer Alienware. Rencananya, Allienware tetap diijinkan beroperasi secara independen melalui manajemen yang sudah ada. Diharapkan Allienware dapat memperoleh manfaat dari proses produksi Dell yang efisien.
Pada tanggal 31 Januari 2007, Kevin Rollins, CEO perusahaan yang mejabat sejak tahun 2004, mengundurkan diri dari jabatan CEO dan Direktur secara tiba-tiba. Michael Dell kembali masuk sebagai CEO perusahaan. Investor dan para pemegang saham lainnya beranggapan pengunduran diri Kevin Rollins diakibatkan oleh buruknya performa perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan mengumumkan untuk keempat kalinya dalam lima kwartal bahwa pendapatan perusahaan akan gagal mencapai prakiraan analis yang telah ditetapkan.
Pada bulan Februari 2007, Dell menjadi subyek penyelidikan resmi yang dilakukan oleh US SEC dan US Attorney General dari Distrik Selatan, New York. Perusahaan belum secara formal membukukan laporan keuangan antara kuartal ketiga atau keempat pada tahun fiskal 2006, dan beberapa tuntutan melawan hukum lainnya yang merupakan sebagai akibat dari (buruknya) performa fiskal baru-baru ini (2007). Minimnya laporan keuangan formal dapat mengakibatkan sebuah perusahaan dikeluarkan dari daftar NASDAQ, namun Dell menanggapi kemungkinan tersebut sehingga perdagangan saham dapat mungkin terus dilakukan dengan normal.
Pada tanggal 1 Maret 2007, Dell mengeluarkan pendahuluan laporan keuangan empat bulanan yang menunjukkan penjualan kotor sebesar $14,4 Milyar, turun 5% dari tahun sebelumnya, dan pendapatan bersih sebesar $687 Juta (30 sen per saham), turun 33%. Pendapatan bersih perusahaan mungkin saja lebih rendah lagi jika tidak dilakukannya penghilangan bonus-bonus karyawan, yang kalau dihitung sekitar 6 sen per saham. NASDAQ telah memperpanjang tenggat waktu untuk pembukuan laporan keuangan sampai 4 May.

b.Riwayat Dell

Kembalinya Michael Dell

Michael Dell kembali sebagai CEO perusahaan pada tanggal 31 Januari 2007. Sebagai Ketua Dewan Komisaris, Michael Dell telah memberikan masukan yang signifikan kedalam operasional perusahaan ketika Rollins masih menjabat sebagai CEO. Kembalinya Michael Dell sebagai CEO membawa perubahan langsung terhadap operasional perusahaan, yaitu perginya beberapa wakil-presiden senior dan masuknya orang-orang baru kedalam perusahaan. Daftar pimpinan yang pergi meninggalkan perusahaan:
  • Kevin Rollins, CEO
  • James Schneider, CFO
  • John Medica, senior vice president, consumer products
  • Joe Marengi, senior vice president, Americas
  • John Hamlin, senior vice president, worldwide online operations
  • Paul McKinnon, senior vice president, human resources
  • Rosenda Parra, senior vice president/general manager, home & small business group
  • Glenn E. Neland, senior vice president, procurement
Daftar pimpinan baru yang masuk:
  • Michael Dell, CEO (dari Ketua Dewan Komisaris)
  • Don Carty, CFO (anggota Dewan Komisaris)
  • Michael R. Cannon, mantan CEO dari Solectron, sebagai presiden untuk opersional global
  • Ron Garriques, mantan kepala Motorola unit telepon selular, sebagai presiden, consumer product design
  • Stephen F. Schuckenbrock, integrasi dan konsultasi bisnis skala besar
Michael Dell mengumumkan sejumlah kebijakan-kebijakan dan rencana (bagian dari insiatif "Dell 2.0") guna meningkatkan performa keuangan perusahaan. Diantaranya meliputi:
  • Penghapusan bonus tahun 2006 bagi karyawan dan menggantinya dengan penghargaan yang diberikan berdasarkan kebijakan
  • Mengurangi jumlah manager yang melapor langsung ke Michael Dell dari 20 menjadi 12 orang
  • Dari catatan penting tahun sebelumnya, "build, partner and buy" untuk meningkatkan kemampuan layanan
  • Pengurangan birokrasi.
Dell Inc. tampaknya lebih memfokuskan pada usaha-usaha untuk mengurangi biaya ketimbang mengeluarkan inovasi baru. Hal ini sejalan dengan sejarah perusahaan dalam memasarkan unit-unit dengan biaya yang seminimal mungkin melalui penjualan langsung ke konsumen. Dalam interview dengan Business Week, Tuan Dell mengatakan,"Perusahaan ini tahu bagaimana caranya melakukan sesuatu yang pernah dilakukan sebelumnya dengan baik."
c.Cabang-DELL:
Perusahaan Dell memasarkan merk-merk khusus untuk kelompok konsumen yang berbeda. Biasanya, merk Optiplex, Latitude dan Precision ditujukan untuk kalangan bisnis mengengah dan skala besar, dimana iklan perusahaan lebih menekankan pada masa pakai yang panjang, keandalan dan kemampuan untuk terus beroperasi. Merk Dimension, Inspiron dan XPS lebih berorientasi pada konsumen, pelajar, dan lingkungan rumah-kantoran skala kecil, menekankan pada harga, performa dan kemampuan untuk dikembangkan lebih lanjut. Tahun 2005, Dell memperkenalkan kembali merk Dell XPS yang ditujukan pada pasar gamer yang mampu mendatangkan banyak keuntungan. Sistem desktop XPS menggunakan warna perak ketimbang hitam untuk warna casing seperti yang biasa ditemukan pada PC Dell keluaran-keluaran terbaru. Dell juga menambah keanekaragaman jajaran produknya meliputi USB Keydrives, LCD Televisions dan printer.
7. Nintendo
a. Sejarah Nintendo :
Nintendo adalah sebuah perusahaan Ritel multinasional yang didirikan tanggal 23 September 1889 di Kyoto, Jepang oleh Fusajiro Yamauchi untuk memproduksi kartu-kartu buatan tangan hanafuda, yang digunakan untuk permainan kartu Jepang dengan nama yang sama.[5] Pada pertengahan abad kedua puluh, Nintendo mencoba beberapa bisnis khusus yang kecil, seperti sebuah penginapan asrama dan sebuah perusahaan taksi.
b.Riwayat Nintendo :
Setelah beberapa tahun, Nintendo menjadi sebuah perusahaan permainan video, dan tumbuh menjadi salah satu di antara yang terbesar dalam industri ini. Di samping permainan video, Nintendo adalah pemilik mayoritas Seattle Mariners, sebuah tim Major League Baseball di Seattle, Washington. Pada tahun 2001, Nintendo juga membeli bagian yang cukup besar untuk Gyration Inc., sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada gyro dan sensor gerak. Saat ini, saingan utama Nintendo dalam bidang permainan adalah Sony and Microsoft.produk-produk Nintendo banyak dipasarkan melalui jaringan online
b.Asset Nintendo :
¥1.43 trillion / $15,755,480,894.44 (2010)[3]
¥555.263 billion / $6,117,597,301.89 (2009)[4]
¥229 billion / $2,523,070,032.55 (2010)
¥1.8 trillion / $19,831,519,302.50 (2009)


C.Cabang Nintendo:

Kanada
Großostheim, Jerman
Scoresby, Victoria, Australia
Suzhou, RRC(sbg iQue, Ltd.)
Seoul, Korea Selatan
Taiwan, Taiwan (via Nintendo Co., Ltd. dan Haku Yu)
8.Berkshire Hathaway
a.Sejarah :
Berkshire Hathaway (NYSE: BRKA, NYSE: BRKB) adalah perusahaan konglomerasi (holding company) yang bermarkas di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat yang memiliki banyak perusahaan riel.Perusahaan ini memberikan tingkat pengembalian tahunan rata-rata yang fenomenal, yaitu 25%+ kepada pemilik saham selama 25 tahun terakhir, dengan jumlah kapital yang besar dan hutang yang sedikit. Seribu dollar Amerika yang diinvestasikan di Berkshire pada tahun 1957 berubah menjadi $ 51.356.000 pada akhir tahun 2003.
b.Asset Berkshire Hathaway
Cabang
▲ $143.688 milyar (2011)
▲ $10.254 milyar (2011)
180,000 (total dengan seluruh divisi)






 
 
 
 
 
c.Riwayat
Perusahaan dikendalikan oleh Warren Buffett, salah satu investor yang paling banyak dibicarakan dan orang kedua terkaya di Amerika menurut majalah Forbes. Pada awalnya di Berkshire, Buffett berfokus pada investasi jangka-panjang dalam perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek, namun sekarang ini sudah beralih menjadi membeli perusahaan secara keseluruhan. Saat ini, Berkshire memiliki berbagai bisnis seperti perusahaan retail permen, penerbit koran, perusahaan retail peralatan rumah tangga, penjualan ensiklopedia, penjualan vacuum cleaner, pabrik dan distribusi seragam, retail perhiasan, dan lain-lain.

Bidang Usaha Ritel Berkshire Hathaway:

  • Bidang usaha peralatan rumah tangga adalah: Nebraska Furniture Mart, R.C. Willey Home Furnishings, Star Furniture Company, and Jordan’s Furniture, Inc.
  • Berkshire membeli Shaw Industries, Inc. pada tahun 2001. Shaw, bermarkas di Dalton, Georgia, adalah penghasil karpet kedua terbesar di dunia berdasarkan pendapatan dan volume produksi. Shaw mendesain dan membuat lebih dari 3.000 jenis karpet dan lantai laminating untuk perumahan dan perkantoran menggunakan sekitar 30 brand dan merek dagang, dan beberapa menggunakan label privat.
  • CORT Business Services Corporation dibeli pada tahun 2001 dengan total kepemilikian Berkshire mencapai 80.1% dan adalah pemimpin penyedia penyewaan furnitur, aksesori dan layanan sejenis penyewaan furnitur lainnya.
9.Carrefour
a.Sejarah :
Carrefour hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama,Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia.
b.Asset :
Pusat
Promedes,Prancis
▲ 5,875 milyar
▲ 12.3674 milyar
28.000 (total dengan seluruh divisi)
c.Riwayat :
Seiring majunya teknologi dan aktivitas yang padat Carrefour mendirikan perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.
Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.
Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di  Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia.  72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman.
Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain itu, dengan kehadiran Carrefour di Indonesia, Carrefour dapat membantu industri terkait seperti transportasi, logistik, konstruksi, pergudangan juga akan berkembang berkembang bersama Carrefour membangun negeri.
Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility (CSR), Carrefour Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, yaitu "Pojok Rakyat" yang sepenuhnya didukung oleh Departemen Perdagangan, Departemen Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Carrefour Indonesia mengalokasikan "Pojok Rakyat" di sebuah lokasi khusus di 14 gerai yang tersebar di 7 kota (Jakarta, Palembang, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan and Yogyakarta. Carrefour juga ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan promosi untuk memastikan bahwa produk tersebut berhasil.
Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik, meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang  dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami,dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air.
Tahun ini,13 tahun kehadiran di Indonesia,Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional,mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan.
d.cabang-cabang Carrefour :
Jakarta
Bogor
Depok
Tangerang
  • Plaza D'Best Tangerang
Bekasi
  • Bekasi Square
  • Blue Mall Bekasi
  • Cikarang
  • Cakung
  • Juanda Bekasi
  • Buaran Plaza
  • Duta Merlin
  • Mal Taman Palem

Banten

  • Bintaro
  • Ciputat
  • CBD Ciledug
  • Daan Mogot
  • ITC BSD
  • Kota Harapan Indah
  • Serang

Jawa Barat

  • Karawang
  • Cirebon
  • Paris Van Java Mall Bandung
  • Kiara Condong
  • Armada Town Square Magelang
  • DP Mall Semarang
  • Srondol
  • Solo Baru
  • Solo Pabelan
  • Mega Centre Pekalongan
  • Solo Paragon

Yogyakarta

Jawa Timur

  • Jember
  • Kalimas
  • ITC Surabaya
  • Rungkut
  • Golden City Mall
  • BG Junction
  • A.Yani Surabaya
  • Dukuh Kupang
  • Madiun
  • Mojokerto
  • Pasuruan

Bali

  • Sunset Road Denpasar
  • Imam Bonjol Denpasar
  • Gunung Agung Denpasar
  • Singaraja

Sumatera Selatan

Sumatera Utara

·         Plaza Medan Fair
·         Citra Garden Medan

Kepulauan Riau

  • Kepri Mall

Sulawesi Selatan

  • Panakkukang Square
  • Pengayoman Makassar
  • Tamalanrea Makassar
  • Trans Studio

Carrefour Express  terdapat 14 gerai Carrefour Express

  • Kebayoran
  • Lebak Bulus
  • Lodan
  • Menteng Prada
  • Meruya Ilir
  • Tendean Plaza (Menjadi Carrefour Market)
  • Pamulang